Semangat Perayaan Isro' Mikraj SMPN 2 REMBANG

Di penghujung bulan Rajab, peringatan Isra Mikraj jamak diadakan umat Islam. Dari kota hingga pelosok kampung, baik masjid, mushala, kantor maupun sekolah, mayoritas menyibukkan diri dengan peringatan tersebut. Sebab

Isra dan Mikraj adalah sebuah perjalanan luar biasa yang tidak hanya bisa dipahami dengan logika. Tapi juga dengan jiwa sebagaimana termaktub  dalam QS. Al-Isra’/17 ayat 1. 

 “Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Al-Isra’/17: 1).

Isra dan Mikraj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Namun berlangsung dalam waktu yang singkat. Hanya semalam. Isra adalah perjalanan horizontal Nabi Muhammad dari Masjidil Haram (Mekkah) menuju Masjidil Aqsha (Yerusalem).

Sedangkan Mikraj merupakan perjalanan vertikal Nabi Muhammad SAW dari bumi ke langit, menuju Sidratul Muntaha. Di dalam momen itu, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah shalat lima waktu. Perintah menerapkan shalat tersebut awalnya adalah 50 kali setiap hari. Kemudian ada pertimbangan dan saran Nabi Musa a.s., permohonan Nabi Muhammad SAW sendiri, dan kasih dan sayang Allah SWT, jumlahnya menjadi lima kali saja. Dasarnya tercantum dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud.

Peristiwa itu juga bermakna yang sangat besar, karena merupakan kabar gembira bagi Nabi Muhammad SAW saat kesedihan yang luar biasa, disebut sebagai "Amul Huzni" (tahun kesedihan). Perjalanan satu malam, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang dilanjutkan ke Sidratul Muntaha, menjadi pengingat pada cinta dan kepedulian Allah kepada Nabi. Semoga kita sebagai umatnya senantiasa dikaruniai kemampuan untuk mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Salah satunya melalui mendirikan tegaknya shalat.